Semburan Api Hentikan Aksi Julian Johan di Speed Offroad Banjarbaru - Brands and Paddocks - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Semburan Api Hentikan Aksi Julian Johan di Speed Offroad Banjarbaru

March 14, 2017 | Editor Sport
RACING4.NET - 14 Maret 2017 - Banjarbaru -Pembalap andalan tim AHSRT GT Radial Prestone, Julian Johan kembali meramaikan persaingan papan atas Kejurnas Speed Offroad IXOR 2017 Putaran 1 (11/3 - 12/3). Tetap menggunakan Jeep Grand Cherokee 'Superwolf' andalannya, Julian Johan turun di kelas tertinggi Kejurnas Speed Offroad, FFA 8 Silinder Pro (G 5.4). Kali ini Julian Johan gagal mendulang kesuksesannya tahun lalu yang juga bertempat di Sirkuit Citra Mitra City, Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Mobil Grand Cherokee nya sempat terbakar pada bagian kolong dan menjalar ke bagian elektrikal didalam kabin, saat mencapai finish pada sesi Shakedown sabtu pagi. "Kami menduga hal tersebut berkaitan dengan problem asap yang selalu keluar dari mobil ini. Dan sampai sekarang belum ketahuan penyebabnya." ujar Jeje, sapaan akrab Julian Johan. Setelah perbaikan elektrikal dan membuang exhaust wrap yang terbakar, ia tampak tetap optimis untuk menjalani seluruh SS dengan baik.

Hal tersebut terlihat dengan tampil maksimalnya Julian Johan & Recky Resanto pada SS 1 & 2. Ia mampu mendominasi duel di hari pertama melawan H. Dirman, pembalap Jhonlin Racing Team. Ia mencatat waktu sangat baik pada SS 2 dengan waktu 03.32.515, menempati urutan 5 besar umum pada etape tersebut. "Perasaan cukup was-was, perolehan waktu cukup fantastis. Tetapi sumber asap tebal belum terdeteksi. Kita bisa terhenti kapan saja." ujar Recky Resanto.

Memasuki hari kedua, Jeje gagal mencapai finish pada SS 3. Setelah asap yang semakin tebal, ia memilih untuk menepi dan tidak melanjutkan perlombaan. "Kali ini asap semakin tebal dan mengganggu penglihatan. Temperatur pun naik. Saya memilih safety sebagai prioritas." tambah Jeje. Sumber permasalahan pun terkuak, penutup filter oli yang berada di sisi samping mesin menjadi bolong akibat terpentok baut. "Posisinya sangat sempit dan sulit dilihat, begitu bolong semakin besar, baru bisa ketahuan sumbernya." lanjut Jeje.

"Julian Johan membutuhkan konsistensi kondisi mobil yang prima. Selebihnya kami bisa mempercayakan kepadanya didalam trek. Usai putaran ini, tim melakukan perombakan besar untuk manajemen tim mekanik, agar mulai putaran 2, Jeje dan tim bisa fight secara maksimal." tutup Deddy Indra, manajer tim AHSRT.