Gabungan APMI, Ekajaya Berrindo dan IP2I Bertolak Ke Jepang Lakukan Pertemuan Bahas Krisis Pengemudi hingga Inovasi Logistik - Brands and Paddocks - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Gabungan APMI, Ekajaya Berrindo dan IP2I Bertolak Ke Jepang Lakukan Pertemuan Bahas Krisis Pengemudi hingga Inovasi Logistik

July 29, 2024 | Editor Sport

RACING4.NET - Jakarta, 29 Juli 2024 - IP21's RELEASE Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia, Ekajaya Berrindo, dan Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia dengan bangga mengumumkan bahwa mereka telah mengadakan pertemuan penting dengan Atase Perhubungan Kedutaan Besar Indonesia dan Asosiasi Perusahaan Logistik Shizuoka Prefecture yang bertempat di Kedutaan Besar Indonesia di Tokyo.


Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh semangat dan kolaborasi, dengan tujuan untuk mempererat hubungan antara industri pelatihan pengemudi dan logistik di Indonesia dan Jepang. Para peserta pertemuan membahas berbagai isu penting yang berkaitan dengan peningkatan standar pelatihan pengemudi, keselamatan berkendara, serta inovasi dalam bidang logistik.


Dalam pertemuan ini, Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang Ibu Maria  Renata Hutagalung dan  Atase Perhubungan Kedutaan Besar Indonesia Ikhsandy Wanto Hatta dan Third Secretary Economic Affairs Dr Yusuf Ausiandra menyampaikan apresiasinya atas inisiatif kolaborasi ini dan berharap agar hubungan antara kedua negara dapat semakin erat melalui kerjasama yang saling menguntungkan. Sementara itu, perwakilan dari Asosiasi Perusahaan Logistik Shizuoka Prefecture Ibu Usami  beserta Hayakawa CEO Seibu Driving School Prefektur Shizuoka dan Watanabe dari Hamamatsu Prefectur Shizuoka menyatakan kesiapan mereka untuk berbagi pengetahuan dan teknologi terbaru dalam bidang logistik termasuk merekrut pengendara dengan mitra-mitra di Indonesia.



Ketua Asosiasi Pelatihan Pengemudi Indonesia, Bapak Berry Herlambang, menyatakan, “Kami sangat senang dapat mengadakan pertemuan ini dan berharap dapat menjalin kerjasama yang lebih erat dengan para mitra dari Jepang. Kami yakin bahwa dengan berbagi pengalaman dan pengetahuan, kita dapat meningkatkan standar pelatihan pengemudi di Indonesia dan memberikan kontribusi positif bagi keselamatan berkendara.”

Komisaris Utama Ekajaya Berrindo sekaligus Ketua APMI, Bapak Berry Herlambang, menambahkan, “Pertemuan ini merupakan langkah awal yang sangat baik untuk memperkuat hubungan bilateral di sektor logistik dan pelatihan pengemudi. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam meningkatkan kualitas dan efisiensi di kedua bidang ini.”


Ketua Perkumpulan Instruktur Penguji dan Pengemudi Indonesia, Bapak ade Sunarjo didampingi Kepala Hubungan Luar Negeri Wijaya Kusuma Subroto, juga menyampaikan, “Kerjasama ini akan membuka peluang besar bagi para instruktur pengemudi di Indonesia untuk belajar dari pengalaman dan teknologi Jepang, sehingga kita dapat memberikan pelatihan para pengemudi di Indonesia dan mengirimkannya sebagai tenaga kerja yang terlatih di Jepang.”



Sebagai informasi bahwa Jepang saat ini membutuhkan para pengemudi Menurut data terbaru dari Kementerian Perhubungan Jepang, lebih dari 60% pengemudi truk di negara ini berusia di atas 50 tahun. Banyak di antara mereka yang mendekati usia pensiun, sementara jumlah pengemudi muda yang memasuki profesi ini tidak cukup untuk menggantikan mereka yang pensiun. Hal ini menyebabkan kekurangan pengemudi yang signifikan, terutama di sektor logistik yang sangat bergantung pada transportasi darat.


Dampak dari krisis ini sudah mulai dirasakan oleh perusahaan-perusahaan logistik, yang menghadapi kesulitan dalam memenuhi permintaan pengiriman barang. Beberapa perusahaan bahkan melaporkan penundaan pengiriman dan peningkatan biaya operasional karena harus menawarkan insentif yang lebih besar untuk menarik dan mempertahankan pengemudi.


"Penuaan populasi merupakan tantangan besar bagi industri logistik di Jepang. Kami melihat penurunan jumlah pengemudi yang tersedia, sementara permintaan untuk layanan logistik terus meningkat," kata Hiroshi Tanaka, Ketua Asosiasi Perusahaan Logistik Jepang. "Jika tidak ada tindakan yang diambil, situasi ini bisa mengarah pada krisis yang lebih besar dalam beberapa tahun ke depan."

Pemerintah Jepang telah berusaha untuk mengatasi masalah ini melalui berbagai inisiatif, termasuk program pelatihan dan sertifikasi yang lebih mudah diakses untuk pengemudi muda, serta peningkatan insentif finansial bagi mereka yang tertarik untuk memasuki industri ini. Selain itu, ada upaya untuk menerima pengemudi dari Luar Jepang salah satunya dari Indonesia dalam mendukung operasi kendaraan transportasi mereka. Ini adalah kesempatan emas bagi tenaga kerja trampil Indonesia untuk mengisi peluang tenaga kerja trampil khusus mengemudi di Jepang.


Pertemuan ini diakhiri dengan penyampaian rencana seminar di Shizuoka Bersama 56 perusahaan Logistik di prefektur Shizuoka sebagai bukti keseriusah Indonesia dalam menyediakan tenaga trampil mengemudi dan bersama untuk terus menjalin kerjasama yang lebih erat di masa depan.

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi:
Wijaya Kusuma - +62811802633
Kepala Divisi hubungan Luar Negeri IP2I
Wkusuma1445@gmail.com