Gaya Duel Adu Cepat Aksi Diantara Yang Muda, Herry Suren - Brands and Paddocks - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Gaya Duel Adu Cepat Aksi Diantara Yang Muda, Herry Suren

March 13, 2017 | Editor Sport

RACING4.NET - 13 Maret 2017 - Banjarbaru - EDITORIAL - Kesempatan langka mendampingi salah satu sosok offroader dan speed offroader senior Jawa Barat untuk menjadi co-driver nya di ajang Kejurnas Speed Offroad di salah satu trek cepat di kawasan Citra Mitra City Banjarbaru 11-12/03.  Kesempatan yang paling ditunggu oleh Racing4 Autonews untuk menjadi salah satu co-driver yang akhirnya tahu dan merasakan bagaimana skill, keberanian penuh perhitungan dan ketenangan taktis serta kenyamanan dibawa ngebut kencang oleh seorang HERRY SUREN.


Herry Suren yang juga seorang Sekjen IOF Jawa Barat memberi kesempatan 1 kali saja kepada Racing4 Autonews sebagai co-driver sekaligus mengizinkan untuk membuat liputan dan mengulas gambaran dirinya jika beraksi di setiap duel cepat speed offroad, bahkan banyak sahabat dan kerabat pun tidak banyak mengetahui seperti apa aksi dirinya yang sebenarnya.  Mungkin hanya Dindin Budiana Fasya sang co-driver utama yang paling mengetahui namun bertepatan harus absen di seri pembuka musim ini karena dikabarkan sakit.



Tergabung dalam team BJM KAL Motorsport Kalsel yang berformasi antara lain adalah dirinya, Hengky Sihombing dan M Iqbal, Herry Suren sejak awal mentargetkan akan selalu tampil menekan dan serius menghadapi semua speed offroader usia muda di Group dan Kelas yang diikutinya yaitu Group G4 Full Modifikasi dan hingga pertarungan usai selama 2 hari lomba dalam 4 Special Stages, Herry Suren mampu menuntaskan gaya perlawanannya hingga limit kemampuannya bahkan harus finish dengan kondisi kerusakan teknis di bagian penggerak dan transmisi Cherokee andalannya.  "Yang penting saya bisa melawan saat duel dan kita merasakan finish bersama-sama di pertarungan group neraka seperti ini", ungkap tegas Herry Suren yang diucapkan justru saat alami kerusakan teknis di hari pertama lomba.



Saat menempuh Special Stage 1, Herry Suren nampak dalam kondisi peak dan perform setelah menuntaskan setingan mesin barunya beberapa waktu lalu.  "Sebenarnya baru mau saya coba disini, seperti enak juga nih mesinnya", katanya jelang memasuki TC 1 hari pertama.  Duel dengan speed offroader belia Willy Rachman dari team Intersport putera dari offroader Yogie Yogaswara nampak tenang-tenang saja dihadapinya.  Mendadak intercom dan mic yang kami gunakan mati menjelang start SS pun ditanggapi dengan tenang olehnya dan memerintahkan kepada co-driver untuk teriak saja membaca pacenote atau pake kode apapun diperbolehkan seraya bejek gas.  "Ga usah dipikirin, saya hafal lintasan cepat ini.  Kasih kode saja atau teriak juga boleh, seperti sama siapa saja...", gaya canda Herry Suren mulai tampak.  Nampak meneduhkan namun tidak peduli dengan kesulitan teknis yang terjadi.


Pertarungan cepat dimulai dengan semangat muda pantang menyerah dan gagah berani.  1 putaran pertama Herry Suren dengan menggunakan sistem gearbox paling sederhana mampu berada di depan Willy Rachman Intersport.  Sayang sekali saat hadapi lintasan masuk terowongan di putaran akhir terasa mobil sempat menurun tenaganya dan hilang akselerasi.  Senyum pertama Herry Suren yang tertinggal hanya 1 detik saat finish pada akhir SS pertama.  "Mobil yang baik, masih mampu melawan mobil canggih...tapi sepertinya ada yang tidak beres nih sama finalgear, ah semoga tidak apa-apa...daripada nanti jadi mengemudi gaya Rally Retro dengan gerak 2 roda.  Itupun tidak apa.  Jangan dipikirin...mending kita benerin intercom dulu biar bunyi dan gaya...", candanya lagi, mampu menebak isi kepala co-driver.


Memasuki SS ke-2, masih dengan duel yang sama dan lintasan yang masih kering, terjadilah apa yang sempat dirasakannya.  Usai menaklukan jumpingan di seperempat jarak pertama pada saat membelok melingkar panjang ke kanan, mendadak suara keras seperti benturan besi datang dari arah depan.  "Nah bener, Akhirnya hancur juga finalgear-nya. Mari kita gas sampai akhir SS, ga perlu kuatir", tenangnya terdengar dari speaker helmet co-driver.  Kemampuan menjaga ritme dengan segala kerusakan yang ada menjadi sesuatu yang perlu dicatat dalam perjalanan Racing4 ini, betapa Herry Suren mumpuni dan tenang menghadapi itu serta tetap tampil lumayan cepat di saat krusial.  Memang tertinggal cukup jauh di akhir SS namun mampu finish dan tetap berada di jajaran 10 besar kelas lombanya. Memang beda dan jam terbang senior yang bicara.  Olah Raga yang mahal namun tidak pernah sia-sia, karena hobby yang satu ini membuatnya terus bahagia dan penuh canda...bersambung (2)