Merah Putih Dikibarkan Rio Haryanto di Sprint Race GP2 Rusia - Event Update - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Merah Putih Dikibarkan Rio Haryanto di Sprint Race GP2 Rusia

October 11, 2015 | Editor Sport
RACING4.NET - Rio Haryanto's Release - SOCHI, RUSIA (11 OKTOBER 2015) – Satu-satunya juara GP2 Series asal Indonesia, Rio Haryanto, sukses mencatat prestasi membanggakan di sprint race ronde Sochi, Rusia. Memulai lomba dari urutan keempat, pembalap yang didukung penuh Pertamina tersebut sukses merebut posisi pertama. Meski demikian, hasil ini masih diinvestigasi oleh race stewards dan untuk sementara Rio dinyatakan finish di urutan kedua.
 
Rekan setim Rio di Campos Racing asal Perancis, Arthur Pic, memulai lomba dari pole position tapi harus kehilangan posisi di tikungan kedua. Rene Binder dan Marlon Stockinger lalu bertabrakan setelah Sergey Sirotkin menyebabkan Dean Stoneman berputar. Sementara itu, Rio terhindar dari masalah dan naik dua peringkat sebelum safety car pertama diturunkan.
 
Rio kemudian selalu menjaga jarak aman dengan Richie Stanaway yang memimpin sejak lap pertama. Ketenangan Rio dalam mengatur strategi balapan bahkan membuat komentator siaran TV GP2 Alex Jacques dan Karun Chandhok mengira pembalap asal Surakarta tersebut sedang mengalami kesulitan. Semua orang terkejut ketika melihat Rio mampu kembali mengejar pimpinan lomba dengan cepat.
 
Saat lomba menyisakan dua lap, Johnny Cecotto mengalami kecelakaan besar di tikungan ketiga. Di sisi lain, Rio akhirnya berhasil menyalip Stanaway dengan margin yang sangat tipis sebelum safety car kedua diturunkan. Stanaway kemudian kembali menyalip Rio meski keduanya telah berada di belakang safety car. Pembalap asal Selandia Baru tersebut lalu mencapai finish pertama diikuti Rio dan Raffaele Marciello.
 
Di podium, "Indonesia Raya" hampir saja kembali dikumandangkan tapi hasil lomba belum final. Race stewards masih menginvestigasi manuver spektakuler Rio terhadap Stanaway untuk menentukan siapa yang sebenarnya berada di posisi pertama sebelum periode safety car.
 
Stoffel Vandoorne yang finish keempat telah mengunci gelar GP2 Series 2015, tapi perebutan posisi kedua masih terbuka. Perlu dicatat bahwa menjadi pemimpin klasemen GP2 Series bukanlah jaminan pembalap tersebut dapat naik kelas ke Formula 1. jika tidak termasuk ke dalam program pengembangan pembalap dari tim F1 itu sendiri, maka diperlukan dukungan finansial untuk mendapatkan kontrak dengan tim lain. F1 bukan hanya cabang olahraga, tapi ia juga merupakan marketing platform yang menjangkau sekitar 200 negara di dunia sehingga kepentingan bisnis pun tidak bisa terpisahkan.