Duel Seru Kejurnas Sprint Rally Jateng, Trio Skuad Jangkar Biru Volcano Cellindo Naik Podium Kelas Neraka M1 dan R2

RACING4.NET - 3 Juni 2025 - Jakarta - Tuntas gelaran Kejurnas Sprint Rally putaran 3 yang digelar di SS POJ City Semarang weekend 01/06 lalu.  Event yang mengemas lintasan gravel sepanjang 4,5 kilometer ini dimenangkan oleh andalan utama Toyota Gazoo Racing Indonesia Ryan Nirwan dan Adi Indiarto yang membesut Toyota Yaris Rally2, diikuti oleh TB Adhi dan Fahrezi dari team Dewa United MSRT dengan besutan Ford Fiesta Rally3 dan Bintang Barlean dari team Dewa United MSRT yang menggunakan Yaris Proto M1.

formasi team Jangkar Biru Volcano Cellindo 

Diantara 136 starters dari berbagai kelas dan group lomba, eksistensi team asal Bandung Jangkar Biru Volcano Cellindo dengan formasi perally dan speed offroader senior M Yassin Kosasih, H Ali Nurdin dan M Haryasandy mampu lepas dari tekanan atmosfir duel neraka Group M dan R, khususnya kelas M1 dan R2.

M Yassin Kosasih yang berpasangan dengan Edwyn Tedja harus memacu maksimal tunggangan Mitsubishi Evo-9 nya menyusul problem mesin Mirage Proto-nya saat menjalani practise di hari Kamis 2 hari sebelum lomba. Upaya dengan mengerahkan skill driving-nya membuahkan hasil bagi Yassin Kosasih.  Sempat terpuruk di posisi bawah M1 karena melintir di awal SS1 dan kehilangan grip saat melibas belokan licin sehingga kehilangan waktu sampai 38 detik, Yassin secara sensasional mampu memperbaiki waktu 33 detik di SS2 hingga mampu merangsek lagi di pertarungan 5 besar M1 di hari pertama.

Lebih fantastis lagi saat memasuki SS3 di hari kedua, CEO team berwarna biru berlogo jangkar ini memacu Evo-9 lawasnya hingga menorehkan waktu 3 menit 59 detik dan mengamankan posisi 4 walau harus bertukar posisi dengan rekan setimnya yaitu H Ali Nurdin yang berpasangan dengan pembalap nasional Irvan Fauzi.  Ali Nurdin yang membesut mobil Mitsubishi Evo-10 sempat kehilangan ritme driving saat melibas kawasan SS bagian Selatan dan banyak kehilangan waktu di SS2

Duet skuad Jangkar Biru yang membesut mobil M1 ini akhirnya mampu mempertahankan posisi hingga memasuki parc ferme di akhir SS4 yang merupakan SS pamungkas kejurnas sprint rally Jateng.  

Pertarungan di kelas M1 akhirnya dimenangkan oleh Bintang Barlean dengan Yaris Proto-nya, disusul oleh Egon Nasution dan Gerry Rosanto dari 73 Garage dengan Evo-10 dan Andy Yusrizal serta Denny Danismar dari team Dewa United MSRT yang membesut Subaru.  

Nasib kurang beruntung dialami perally wanita Banteng Motorsport Canya Prasetyo yang berpasangan dengan navigator veteran M Herkusuma yang harus melibas SS terakhir dengan 2WD karena kerusakan drive-shaft Evo-10 nya sehingga harus keluar dari perebutan podium dengan H Ali Nurdin. Keduanya terpaut selisih waktu tipis pasca SS3 sebelumnya.

Skuad andalan ke-3 dari team Jangkar Biru Volcano Cellindo adalah duet M Haryasandy dan Dwi Prasetyo yang membejek gas Toyota Corolla KE70 bermesin 4 AGE black-top.  Sejak awal lomba Haryasandy yang juga putra dari Yassin Kosasih ini mampu memperlihatkan determinasinya di duel neraka 13 mobil di kelas R2 yang dipenuhi oleh driver-driver rally senior.

Terus improve dalam catatan waktu setiap SS, Haryasandy akhirnya mampu mempertahankan posisinya di ranking 4 sejak akhir SS3.  Haryasandy yang juga perwira muda Polri ini terus tampil konsisten hingga SS terakhir dan menutup hasil akhir di posisi 4 kelas R2.

"Saya baru adaptasi dengan tunggangan Evo-10 saat sesi practise Kamis.  Bersyukur saya bisa menyesuaikan dengan karakter mobil rally seperti ini karena biasanya saat bertarung di Group Jip.  Menyenangkan bisa ikut meramaikan kelas M1 yang merupakan kelas neraka di ajang sprint rally.  Dan Alhamdulillah, saya mampu berdiri di podium 5 dari total 9 perally M1.  Pencapaian yang di luar dugaan bagi saya dan navigator.  Kita jumpa lagi nanti di putaran selanjutnya di Jabar", tutur Ali Nurdin yang juga sosok Kabid Olah Raga Mobil IMI Jabar saat ini.

"Kalo saya sempat alami kesulitan dalam mengembangkan kecepatan di awal lomba hari pertama.  Tapi team mekanik mampu mengatasi faktor kendala mesin dan suspensi saat mulai melibas SS2 hingga SS terakhir.  Ini yang membuat saya bisa improve signifikan dalam raihan waktu tiap SS.  Beruntung juga 2 perally senior alami kendala teknis dan dari posisi 5 saya bisa bisa bertengger di posisi 4 di podium", tambah Haryasandy saat bincang bareng media di paddock

"Tidak bisa saya pungkiri, saya sempat kecewa dengan problem oil pump sehingga harus mengistirahatkan Mirage Proto yang saya andalkan untuk kejurnas sprint rally musim ini.  Usai practise dadakan saya minta kepada team mekanik untuk mendatangkan Evo-9 dari Jakarta sebagai mobil pengganti untuk duel neraka M1", ungkap Yassin Kosasih kepada awak media di paddock.

"Setelah beberapa jam kemudian Evo-9 datang ke lokasi dari Jakarta, saya dan navigator fokus untuk bisa melibas SS gravel cepat POJ City Semarang ini dengan maksimal dengan mobil paling lawas di kelas M1.  No problem, strategi sudah disepakati bersama navigator dan Alhamdulillah bisa mencapai 4 besar di akhir lomba.  Sempat tertinggal di jajaran bawah pertarungan M1 karena melintir di SS1, namun saya bejek gaspol Evo-9 hingga limit dan 3 SS selanjutnya saya mampu mengejar catatan waktu yang seharusnya diraih sejak awal.  Hampir 38 detik saya tertinggal di SS1 beruntung bisa saya kejar SS demi SS bahkan di SS terakhir saya sempat overshoot di tikungan jelang finish.  Alhamdulillah, bisa 4 besar juga di akhir lomba ya", ucap Yassin ikut memungkas obrolan dengan awak media dan insan-insan sosmed yang hadir di paddock

Sampai jumpa di putaran 4 Kejurnas Sprint Rally Indonesia 2025