Menunggu Jenis Lintasan dan Kualitas Bagus Kejurnas Drifting - Brands and Paddocks - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Menunggu Jenis Lintasan dan Kualitas Bagus Kejurnas Drifting

August 01, 2016 | Editor Sport

RACING4.NET - 01 Agustus 2016 - EDITORIAL - pic by King of Europe - Jika memang terlihat meriah memang seharusnya begitu suatu penyelenggaraan yang digelar oleh Promotor Nasional (Pronas), terkonsep, terencana, terjadwal dan terkomunikasikan serta penuh dengan kemasan acara yang menyenangkan.  Tidak mudah memang menjadi promotor nasional.  Jika kata petinggi IMI memang semua tergantung niatnya dalam menggelar suatu kejurnas, begitu juga dengan drifting.


Pengamatan redaksi nampaknya pronas sempat kehilangan ritme dan komunikasinya dengan mayoritas komunitas drift, kesulitan mencari venue yang layak dan minim biaya untuk menghemat operasional jadi terlanjur dirasakan banyak pihak.  Hanya 9 hari menjelang kejurnas yang akan digelarnya pronas baru resmi mengumumkan segala sesuatunya untuk putaran pertama yang wajib digelarnya.  IMI pun terus menunggu kabar, hingga akhirnya dipilihnya lintasan ber-beton oleh pronas yang cukup luas untuk digunakan sebagai arena lomba yang menjadi pilihan yang terpaksa dilakukan, walau ada pelanggaran regulasi driting 2016 pasal 11 point 2 yang mengharuskan lintasan yang ber-ASPAL.  Hal sederhana yang ternyata krusial untuk suatu kejurnas yang sarat dengan pentaatan regulasi.  IMI pun tetap merestui dan hadir ke acara kejurnas drifting yang nuansanya lebih sederhana dari suatu latihan drift yang biasa digelar oleh komunitas drifting. 

Seperti tidak apa-apa juga, Kejurnasnya tetap digelar, yang penting jalan, kata salah satu petinggi IMI bulan lalu.  Di satu sisi komunitas yang sangat siap tampil kejurnas kali ini (konon ada 25 drifter) memang sudah tidak sabar juga melibas putaran pertama kejurnasnya.  Wajar dari sisi hasrat, namun berbanding terbalik dengan salah satu hal kecil yang menjadi syarat suatu kejurnas drifting. 


BACALAH  :  PERATURAN NASIONAL DRIFTING IMI 2016


Sisi lain, trend mendatangkan juri dari luar negeri juga menghinggapi kejurnas kali ini.  Mungkin bagi pronas ini adalah nilai jual, memang sah-sah saja selama juri-nya juga paham dengan budaya dan regulasi nasional terkini.  Yang penting fair saja, no offens.  Overall, tentu saat menyaksikan kejurnas putaran 2 nanti (semoga pindah ke lokasi aspal) kualitas penyelenggaraan bisa menyentuh standar kejurnas dari semua lini dan dari komunikasinya.  Semua pihak maklum, tidak mudah memang menggelar suatu Kejurnas.  Walau membuat event biasa namun gebyar telah mudah untuk dilakukan.  Motorsport memang mahal...jangan sensitif...