Dari FadWorks untuk HM Saihu. Cherokee Independent Front Suspension !!! - Archived - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Dari FadWorks untuk HM Saihu. Cherokee Independent Front Suspension !!!

March 22, 2014 | Admin

Cherokee Front Independent Pertama Di Indonesia. Dari FadWorks untuk HM Saihu

SMNSPORT.com – Published by Racing4.Net - 22 Maret 2014 - Satu lagi kreasi builder Indonesia yang patut dibanggakan. Sebut saja Daniel Zebedeus dari FADWORKS yang lebih akrab dengan panggilan Kang Daniel yang dikenal sebagai salah satu pembuat kendaraan balap khusus untuk dunia offroad.
Ketika sedang memeriksa kesiapan peserta di area sekeliling paddock, tanpa sengaja bertemu dengan Kang Daniel yang sedang duduk santai di Paddock 7SAUDARA, team dengan berbagai pembalap yang menggunakan UTV, Suzuki Jimny, Jeep Wrangler dan tentunya juga Jeep Cherokee yang bermarkas di bengkel FADWORKS.

Kang Daniel dengan ramah memanggil dan mengajak berbincang-bincang seputar dunia balap Offroad Racing. Ketika pembicaraan sudah mengarah ke system suspense, Kang Daniel dengan ramah mempersilahkan untuk melihat suspensi kendaraan Cherokee berwarna merah dengan nomor lambung 70 milik HM. Saihu. Karena waktu yang mendesak, dengan sopan saya menjawab nanti saja Kang, karena memang saya sudah cukup sering meliput berbagai jenis suspensi dan suspense kendaraan Cherokee yang menggunakan solid axle dan menurut saya bukanlah sesuatu yang berbeda dengan Cherokee lainnya. Namun Kang Daniel hanya tersenyum dan kembali mengulang permintaannya.
Dengan penasaran saya melongok ke bagian depan kendaraan, dan ketika melongong ke bagian depan kendaraan….



Terlihat dengan rapi DOUBLE WISHBONE A-ARM Independent Suspension terpasang pada bagian depan kendaraan Cherokee tahun 1997 berwarna merah terang ini.
Kang Daniel menjelaskan bahwa proyek ini merupakan permintaan pribadi sang empunya, dimana HM. Saihu meminta untuk dibuatkan kendaraan impiannya, sebuah kendaraan dengan basis chasis dan body Cherokee. Karena kebiasaanya balap dengan menggunakan kendaraan UTV selama ini, HM. Saihu meminta dengan khusus, agar kendaraan Cherokeenya menggunakan suspensi depan dengan tipe independent.
Daniel langsung menghubungi beberapa teman diskusinya untuk mencari cara menerapkan double wishbone dengan tipe double A-ARM suspension pada bagian depan kendaraan. Diskusi berlanjut beberapa minggu. Pilihannya adalah membuat double wishbone front independent suspension yang terdiri dari :
· Lower A-Arm dan Upper A-Arm
· Knuckle
· Wheel Hub
Atau membeli kit front independent double wishbone untuk kendaraan lainnya yang sudah lengkap dan melakukan modifikasi pemasangan untuk di kendaraan Cherokee ini. Daniel akhirnya memilih untuk membeli kit yang lengkap untuk salah satu merek kendaraan, dan mengaplikasi pemasangannya pada bagian depan kendaraan Cherokee.

Daniel memesan kit tupe “Pre-Run A-Arm Kit” untuk salah satu merek kendaraan dengan target mendapatkan wheel track yang mampu memberikan langkah main suspense sebanyak 12inch. Diskusi dengan sang pemi;il rumah modifikasi di Amerika yang sudah sering menangani modifikasi untuk kendaraan Offroad Racing, akhirnya menyarakankan Kit dengan tambahan lebar +4 inch, yang sudah banyak dipasang pada kendaraan pre-runner balap.
Kit ini datang lengkap dengan A-Arm bagian bawah, A-Armn bagian atas, Ball Bearing atas dan bawah, serta yang paling penting adalah As Roda depan kiri dan kanan yang sudah lebih panjang beserta segala kelengkapannya.



Sementara menunggu pesanan kit datang dari Amerika, Daniel membeli half-cut kendaraan yang sesuai, dimana kemudian Daniel mengambil differential roda depan beserta bracket pemasangan differentian dan juga bracket pemasangan A-Arm atas dan A-Arm bawah.

Bracket A-Arm tersebut dipasang pada chasis asli Cherokee dengan menyesuaikan pada posisi asli pada kendaraaan donor tersebut. Selanjutnya Daniel menyesuaikan posisi bracket Differential dengan posisi bracket A-Arm. Titik pemasangan bracket Differential ini sungguh sangat penting karena akan menentukan titik terjauh as-roda, sedangkan titik pemasangan bracket A-Arm akan menentukan titik wheel-hub setelah dipasang A-Arm yang dipesan. Titik bagian ujung wheel-hub ini sangat penting sama sesuai dengan kondisi pada kendaraan aslinya, karena akan menentukan panjang as roda yang telah dipesan bersamaan dengan kit tersebut.
Kombinasi pemasangan bracket differential yang menentukan titik main as-roda saat arm roda bergerak naik turun sungguh sangat penting karena akan menentukan kestabilan kendaraan saat memasuki jalan bergelombang dimana langkah main roda kiri dan roda kanan akan berbeda dan dalam hal pemasangan yang tidak sempurnya akan mengakibatkan kendaraan berjalan ke kiri dan ke kanan, dan susah untuk berjalan dengan lurus normal.

Hub rodanya juga menggunakan hub roda dan knuckle milik kendaraan donor, yang memang aslinya juga menggunakan 4-WD, sehingga as roda depan dapat masuk tepat di tengah bagian knuckle ini.

Pada bagian depan, belum dipasang anti-roll bar yang sebenarnya berguna untuk menahan gaya limbung chasis kendaraan saat berbelok. Daniel menjelaskan bahwa kendaraan ini akan menjalani sesi testing selama beberapa saat sebelum menentukan perlu tidaknya dipasang anti-roll bar pada bagian depan.
Daniel menggunakan King Shocks dengan tipe Coil-Over Shocks dengan remote reservoir dengan total langkah main 8inch dan body 2.5” yang dikombinasikan dengan panjang per 18inch menggunakan spring rate (tingkat kekerasan per) 500 dan dikombinasikan dengan King Shocks Tripple By-Pass Shocks.

Panjang shocks yang relative pendek ini mampu memberikan jarak main di roda sebanyak 12inch, dikarenakan posisi pemasangan shocks yang berada dekat dengan titik tengak langkah ayun, sehingga memberikan perbandingan ratio yang lebih banyak. Dikarenakan perbandingan ratio ini, maka Daniel juga menggunakan per dengan ukuran 500, yang boleh dibilang jarang digunakan pada kendaraan biasa, dimana perbandingan ratio main adalah 1:1.

Untuk meredam 2inch langkah compression (langkah tekan) terakhir, Daniel juga memasang King Shocks Bump-Stop yang akan meredam 2inch terakhir dengan cara membatasi langkah main A-Arm bagian atas. Pada bagian ini, Daniel memasang pelat di A-Arm untuk menjadi tumpuan Bump-Stop.

Alhasil dengan setting langkah compression (langkah menekan) hanya 40% dari total jarak main, serta langkah rebound (langkah membuka) sebanyak 60%, kendaraan terlihat cukup rendah walaupun sudah memakai ban dengan ukuran cukup besar. Daniel menjelaskan bahwa posisi wheel fender depan saat ini belum sesuai dan kurang membuka tinggi keatas, karena pada saat roda ditekan habis, posisi ban masih menyangkut pada bibir fender roda.

Dengan menggunakan berbagai barang asli kendaraan donor, serta membeli kit yang sesuai dengan kendaraan donor, Daniel menyatakan bahwa hal ini dapat mempersingkat waktu pengerjaan, dan tentunya hasilnya sesuai dengan jaminan dari pembuat kit tersebut, sehingga menghilangkan waktu untuk trial & error.
Pada bagian suspensi belakangnya, Daniel tetap menggunakan solid axle yang dipadukan dengan King Shocks Coil-Over Shocks dengan remote reservoir dengan total langkah main 14inch dan body 2.5” yang dikombinasikan dengan King Shocks Tripple By-Pass Shocks dengan system pemasangan 1:1. Pada bagian belakang tetap dipasang anti-roll bar yang berguna untuk menahan gaya limbung chasis kendaraan saat berbelok.

Dengan shocks yang lebih panjang, tentunya bagian atasnya harus menembus ke bagian dalam kendaraan, dan titik atas shocks dipasang pada salah satu bagian roll-bar yang di las langsung ke chasis.

Pada bagian bagasi terlihat pemasangan tangki bensin yang terbuat dari aluminium dengan pompa bensin electric dan filter bensin yang dapat dijangkau dengan mudah, sehingga pergantian kedua alat ini dapat dengan mudah dan cepat dikerjakan.
Juga terlihat pada bagian ini adalah radiator pendingin mesin dengan tambahan 2 kipas electric yang cukup besar untuk mendinginkan permukaan radiator, serta 1 tambahan pemadam kebakaran.

Mesinnya sendiri menggunakan mesin Toyota 2JZ, 6-Cylinder in-line dengan kapasitas mesin 3000cc yang sudah dimodifikasi. Daniel menyatakan bahwa mesin ini baru saja terpasang dan belum sempat dilakukan tuning dan dyno test. Turbo intercoolernya sendiri terpasang tepat dibelakang grille depan untuk memperpendek sirkulasi penyaluran udara, sehingga tidak akan menurunkan performa pasokan udara dari turbo.

Interiornya sendiri boleh dibilang sangat simple dan functional. Dalam kabin hanya terdapat 1 pasang jok balap merek Sparco dengan safety belt merek Simpson 6-Titik. Pada bagian tengah antara Driver dan Navigator, terpasang beberapa switch untuk menghidupkan wiper, electric fan dan terutama Master Kill-Switch yang berfungsi mematikan seluruh electronic di kendaraan dalam hal keadaan darurat.
Dashboardnya sendiri masih menggunakan display tipe jarum dan belum menggunakan electronic dan hanya dipasang 4 indicator untuk memonitor suhu air radiator, suhu oli mesin, tekanan oli mesinm tekanan udara pada turbo dan instrument putaran mesin.

Berapa lama waktu pengerjaan kendaraan ini ?, Tepatnya 14 hari saja sejak semua komponen datang di Indonesia. Daniel menjelaskan bahwa sang empunya meminta agar kendaraan ini dapat dihadirkan pada ajang balap LUPROMAX OIL INDONESIA X-OFFROAD RACING 2014, untuk dipajang di paddock 7SAUDARA. Bukan main !!!, waktu yang sungguh sangat cepat untuk memindahkan dan melakukan setting pada bagian suspensi depan, pemasangan mesin kendaraan, serta membuat full chasis roll-cage.

Semoga saja performa kendaraan yang satu ini cukup baik, sehingga akan banyak pemilik kendaraan dengan solid axle pada bagian depan kendaraan yang juga tertarik memodifikasi menjadi Independent Front Suspension (IFS) dan terjun ke berbagai ajang balap offroad di Indonesia.

Ayo terus berkreasi di dunia otomotif…, ingat SAFETY FIRST !!!

Penulis : Andhi Satria (AS)
Foto : Andhi Satria (AS)