Pembalap Seperti Apa Yang Diincar Team dan Ada Kans Sponsor - Hilite News - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Pembalap Seperti Apa Yang Diincar Team dan Ada Kans Sponsor

September 15, 2016 | Editor Sport

RACING4.NET - 15 September 2016 - Editorial - Normatif Sosio-Yurisprudens, diluar aspek hubungan non-profesional - pic by sportseat4u.co.uk -  Beragam respon luar biasa dari artikel editorial tentang fenomena team balap dan pembalap yang disponsori sangat luar biasa, banjir pendapat, apresiatif bahkan tanggapan keras (sebelum mampu mencerna tulisan) menghinggapi penulis tanpa henti.  Menarik dan terbeberkan.  Tulisan dalam buku harian, diskusi dengan ratusan pelaku balapan sejak era tahun 80-an telah membawa manfaat banyak bagi para readers yang selalu loyal dan antusias dengan eksistensi satu-satunya media yang khusus mengupas lintas arena balapan motorsport roda-4 nasional.  Biasa saja, dari ada menjadi ada.  Itu saja.


2 Kategori pembalap privateer dan 3 kategori team eksis motosport roda 4 nasional sudah disampaikan dengan tegas versi Racing4 Autonews dari pantauan dan pengalaman di arena motorsport 3 dekade terakhir dalam ruang lingkup national events.  Lalu bagaimana dengan attitude dan behavior (buka kamus Indo-Inggris) seorang pembalap (dari aneka cabang) yang layak dibidik dan diincar keikutsertaannya serta aksinya untuk mendongkrak performa dan narsis suatu team? Bagaimana juga kans dan harapan seorang pembalap bisa mendapat sponsor atau paling tidak mendapat dukungan dari sponsor?  Jika kita seorang pembalap motorsport roda-4, maka tengoklah siapa diri kita di tengah kawasan balapan kita sendiri.  Beberapa pendapat ditambahkan dari dukungan literatur balapan dunia.  Sudahkah seperti di bawah ini


BACA JUGA  :  INILAH POLA TEAM BALAP DAN PEMBALAP YANG DISPONSORI DI INDONESIA


JAGO NYETIR dan PUNYA KENDARAAN KOMPETISI YANG KOMPETITIF

Ya pasti lah.  Tidak bisa dibayangkan jika pembalap tidak piawai dalam mengemudi dan menguasai peraturan balapnya itu sendiri.  Tidak piawai malah akan menjadi tontonan yang mengerikan dibandingkan dengan mengasyikkan.  Kata 'Jago' adalah konteks kemampuan skill dan performa luar dalam saat di arena.  Jangan dulu bicara 'pembalap joki', itu trah yang lain.  Jago dan punya mobil bagus, tentu akan memberikan aksi bagus di arena.  Semua melihat aksinya.  Calon sponsor pun pasti akan melihat aksinya, paling tidak dari liputan banyak media nasional yang menyorot dan menayangkan aksinya saat bertarung. 


JADI BAGIAN PENTING DARI KOMUNITAS BALAPNYA

Jadilah orang yang 'penting' dan bergaul baik di komunitasnya.  Memberi pengaruh baik dan menjalin hubungan jangka panjang baik dengan semua network yang diraihnya di komunitas balapan.  Menjadi sosok kontroversi kadang membuat sang pembalap jadi punya nilai selama membuat nyaman komunitas balapnya.  Pembalap seperti ini cukup punya kans untuk disponsori disesuaikan dengan karakter pribadinya yang mungkin tepat jika dikaitkan dengan suatu misi strategi marketing.  Tentunya semua dalam konteks yang positif. 


LOYAL DAN APRESIATIF KEPADA KOMUNITAS DAN TEAM

Loyal menjadi bagian dari team dan komunitas yang mengangkat potensinya menjadi tolak ukur nilai kebersamaan dan nilai jual bagi si pembalap. Tidak ada yang tidak membawa manfaat bagi karir seorang pembalap melainkan karena dukungan besar dari team dan relasi-relasi teamnya, sekecil apapun dukungan team itu.  Karena semuanya adalah from nothing to be something.  Tidak ada toleransi dari calon sponsor dan dari para komunitas balapan bagi pembalap yang menentang budaya team balapan ini di belahan dunia manapun.  Kecuali dianggap sebagai privateer tulen, itu menjadi persoalan lain karena semua dibiayai oleh kocek pribadi.


SPORTIF

Dedikasi, jujur, berkomitmen dan patuh aturan balapan adalah syarat pamungkas jika ingin diincar oleh team dan dipertimbangkan oleh calon sponsor di arena balap.  Diincar dalam arti kata direkrut menjadi bagian team, bukan dibuang.  Hindarilah dibuang.  Sportif dan penuh dedikasi adalah kenyamanan tertinggi dalam suatu perjuangan keras bersama team.  Dalam balapan, pelanggaran sportifitas adalah diskualifikasi, apalagi dalam suasana komunitas dan team.


Cukup demikian.  Lihat cermin.  Semoga tercapai semua tujuan baiknya.  Maju Terus Motorsport Indonesia