Dag-Dig-Dug Sidang Banding Urusan Suspensi Custom Gymkhana Nasional

RACING4.NET - 24 April 2018 - Jakarta - Editorial - Pasca sukses gelaran Kejurnas Gymkhana di Tegal pekan lalu 21/04 ternyata masih menyisakan 1 hal yang krusial di luar kewenangan promotor nasionalnya yaitu diajukannya Sidang Banding bidang Olah Raga ke IMI Pusat oleh penggugat (bukan pelapor) menyusul ditolaknya protes resmi oleh pengawas lomba IMI usai babak Heat 1.
Pihak yang protes adalah dari satu team papan atas dengan konten keberatan tentang penggunaan suspensi racing oleh seorang peslalom senior dari team papan atas lainnya yang disinyalir adalah suatu produk balap impor yang dipesan sesuai pesanan dan keinginan pemesan alias Custom Order. Pengawas Lomba IMI pun melakukan hearing dan memutuskan menolak protes tersebut dengan alasan teknis serta musim telah berlangsung.
Ditolaknya protes tersebut menjadi suatu ketidakpuasan bagi pemrotes dan akhirnya berujung ke permohonan sidang banding ke IMI Pusat. Administrasi banding telah dilengkapi pada tanggal 23/04 sore hari tepat pada deadline 2x24 jam usai protes pertama ditolak. Menurut info dari internal IMI Pusat direncanakan pekan depan akan digelar sidang banding melalu team panelis ahli dan dihadiri komisi Teknik IMI Pusat. Nah, ini bakal jadi meriah dan jika tidak berhati-hari dalam memutuskan babak akhir sidang banding akan menjadi berlarut-larut persoalannya.
Semua harus memahami bahwa kelak keputusan dari panel banding ini adalah suatu yang Final dan jadi yurisprudensi IMI serta motorsport Gymkhana mulai saat itu. Apapun itu dan tidak ada urusannya dengan penetrasi hukum positif lainya yang berupaya 'menclok' ke ranah peraturan internal organisasi besar otomotif Indonesia ini. Biarkan sidang banding bergulir dengan semestinya sesuai kewenangan yang dimandatkan oleh penggugat dan sesuai kewenangan penuh dalam keputusan akhirnya oleh IMI Pusat (karena ini adalah impact Kejurnas).
Awalnya adalah Peraturan Gymkhana Nasional IMI 2018 pada pasal 6 ayat 12 butir 1 menafsirkan adalah Penggunaan Suspensi yang Customized Ber-Reservoir atau sesuai Pesanan adalah dilarang, harus produksi massal. Ini yang mendasari protes resminya. Lalu ditolak pengawas lomba. Dan berlanjut ke permohonan Banding sebagai palang pintu terakhir.
Dikutip dari halaman resmi website produk-produk suspensi balapnya ternyata semua menerima pesanan suspensi balap Custom. Dan ternyata setiap pabrikan sudah memiliki dummy product suspensi customnya yang sudah disesuaikan untuk penggunaan di semua cabang motosport. Jadi sebenarnya tinggal menunggu produksi ulang saja alias siap dibuat massal.
Persoalan lainnya adalah apakah sudah yakin dan benar dengan isi konten pengajuan banding yang diajukan secara tertulis. Karena salah menulis konten dan hal keberatan maka yang akan dibahas oleh panel banding adalah hanya yang tertera di lembar pengajuan sidang banding, bukan yang lain.
Masing-masing pihak yang mengajukan banding dan yang ter-banding harus bisa mencermati bahwa dalam waktu segera IMI Pusat akan membuat keputusan paling krusial bersama rekomendasi komisi teknik tentang implementasi pasal tersebut dan yang terakhir tentu panel banding akan memutuskan tentang tepat atau tidaknya keputusan sang pengawas lomba tentang protes yang diajukan.
Kejurnas tengah berlangsung dan sebaiknya faktor teknis dan penggunaan suspensi ini bisa disepakati bersama di putaran pembuka, jika pun ada pelanggaran di putaran selanjutnya maka pengawas lomba pun dapat dengan cepat memutuskan hasilnya. Preseden baik tetap diharapkan untuk dikedepankan, bakal preseden yang tidak baik agar dikesampingkan. Semua demi fairplay dan soliditas komunitas slalom gymkhana nasional.
Pihak yang diprotes pertama kali, pengawas lomba, komisi gymkhana, komisi teknik IMI Pusat dan beberapa narasumber bisa dihadirkan untuk diminta keterangan sesuai kompetensinya. Tentu harus dengan jawaban yang logis dan regulated serta normatif.
Cepat beres lah, pertarungan musim ini masih tersisa 5 putaran lagi
Related Article
-
Dikawal Rifat Sungkar, M Yassin Kosasih Tuntaskan Testing Mirage Proto Jelang Duel Group M Kejurnas Sprint Rally 2025April 14, 2025
-
Dari Rally dan Balap Sentul ke Kejurnas Speed Offroad. Gunakan Renault Duster, Andy Surya Santosa Langsung Juara Group G3 di Putaran PertamaJanuary 29, 2025
-
Ali Nurdin : Komisi Speed Offroad IMI Jabar Bangga dan Apresiasi Sukses Kejurnas Speed Offroad 2025January 28, 2025
-
Mengenang Punggawa IMI JABAR HR Bambang Suryadi, Klub SPEED DRIVER Gelar DRAG RACE & DRAG BIKE Competition di Meikarta CircuitJanuary 22, 2025
Hilite News
-
Kejurnas Sprint Rally Putaran 1 Kertajati Batal Digelar. M Yassin Kosasih : Fatal Tanpa Plan B. Kita Satukan Saja Dengan Putaran 2 di Jabar NantiApril 19, 2025
-
Team Rally Dewa United-MSRT Resmi Diluncurkan. Muli Saleh : Target Team Jadi Juara Nasional Musim 2025April 17, 2025
-
Fredi Rostiawan : Kejurnas Sprint Rally Kertajati Tetap Digelar Sesuai Rencana Awal, Tidak BerubahApril 16, 2025
-
M Yassin Kosasih Telah Mengemban Tugas Baru. Tetap Tekad All-Out Dengan Performa Baru di Kejurnas Sprint Rally, Balap Mobil dan Speed Offroad 2025March 27, 2025
-
Ada Panggung Speed Offroad. Tahun ke-12 Racing4 Autonews Awards Digelar di Bandung Mei 2025. Siapakah Best Racing and Rally Driver 2024?March 25, 2025
Latest News
-
Kejurnas Sprint Rally Putaran 1 Kertajati Batal Digelar. M Yassin Kosasih : Fatal Tanpa Plan B. Kita Satukan Saja Dengan Putaran 2 di Jabar Nanti19 April 2025 | 16:04
-
Team Rally Dewa United-MSRT Resmi Diluncurkan. Muli Saleh : Target Team Jadi Juara Nasional Musim 202517 April 2025 | 6:27
-
Fredi Rostiawan : Kejurnas Sprint Rally Kertajati Tetap Digelar Sesuai Rencana Awal, Tidak Berubah16 April 2025 | 0:19
-
Dikawal Rifat Sungkar, M Yassin Kosasih Tuntaskan Testing Mirage Proto Jelang Duel Group M Kejurnas Sprint Rally 202514 April 2025 | 6:32
-
M Yassin Kosasih Telah Mengemban Tugas Baru. Tetap Tekad All-Out Dengan Performa Baru di Kejurnas Sprint Rally, Balap Mobil dan Speed Offroad 202527 March 2025 | 23:35