Balap Mobil Retro di Indonesia Tembus 1 Dasawarsa

Secara tiba-tiba hunting mobil retro beserta aksesorisnya menjadi agenda wajib pecinta otomotif. Tidak jarang juga hingga ke seluruh pelosok tanah air. Dari pencarian kekampakan, hingga online kerap dilakukan para pecinta retro ini.
Beragam club/komunitas pun mulai tumbuh dan menjamur dan hingga kini mobil Retro tidak lagi dipandang sebelah mata. Mobil Retro dan aksesorisnya kini merupakan asset dan investasi.
Adalah Indonesia Retro Race sebagai punggawa yang sukses untuk membangun image dan membawa atmosfer Retro di Indonesia. Balap retro ini memang kendaraan dengan maksimal tahun 1987 namun jangan salah untuk mesin balapnya adalah mesin terbaru. Tanpa terasa event ini telah berlangsung selama 10 tahun dengan jumlah peserta mencapai 30 starter.
“Berawal dari gagasan Rendison, Andreas gondor dan Amiauw serta dukungan penuh dari Pak Djembar Kartasasmita selaku owner Speedy Motorsport untuk mengadakan event balap Retro ini. Tidak disangka setelah event balap ini muncul, berbagai club/komunitas Retro bertumbuhan,” ujar Rendison, salah satu penggagas Indonesia Retro Race.
Kendaraan retro, lanjut Rendison, menjadi booming dan berpengaruh di harga mobil retro yang bisa mencapai 10 x lipat. Contoh DX yang sebelumnya harga pasarannya hanya 15-20 juta, hingga bisa mencapai angka 100 jutaan dengan full spek.
Ketika ditemui di acara ulang tahun Indonesia Retro race yang ke-10 tahun di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 26 Maret 2017 kemarin, Rendy menjelaskan kiat sukses event ini dapat bertahan.
“Kiat sukses kami adalah solid, karena balap retro ini merupakan hobbi dan passio bagi para tim penyelenggara maupun para pebalap. Dan berkat dukungan para sponsor kami, Federal Mobil Lubricant, Agria Mineral Water dan DSS Dyno Test,” pungkas pria yang baru mengakhiri masa lajangnya itu. (budsan)
Tidak dipungkiri balap retro membawa pengaruh yang besar di dunia otomotif tanah air. Berkat Indonesia Retro Race ini, pecinta mobil retro akhirnya tak segan untuk merogoh kantong yang lumayan besar dikarenakan melonjaknya harga dan suku cadang kendaraan ini.
Secara tiba-tiba hunting mobil retro beserta aksesorisnya menjadi agenda wajib pecinta otomotif. Tidak jarang juga hingga ke seluruh pelosok tanah air. Dari pencarian kekampakan, hingga online kerap dilakukan para pecinta retro ini.
Beragam club/komunitas pun mulai tumbuh dan menjamur dan hingga kini mobil Retro tidak lagi dipandang sebelah mata. Mobil Retro dan aksesorisnya kini merupakan asset dan investasi.
Adalah Indonesia Retro Race sebagai punggawa yang sukses untuk membangun image dan membawa atmosfer Retro di Indonesia. Balap retro ini memang kendaraan dengan maksimal tahun 1987 namun jangan salah untuk mesin balapnya adalah mesin terbaru. Tanpa terasa event ini telah berlangsung selama 10 tahun dengan jumlah peserta mencapai 30 starter.
“Berawal dari gagasan Rendison, Andreas gondor dan Amiauw serta dukungan penuh dari Pak Djembar Kartasasmita selaku owner Speedy Motorsport untuk mengadakan event balap Retro ini. Tidak disangka setelah event balap ini muncul, berbagai club/komunitas Retro bertumbuhan,” ujar Rendison, salah satu penggagas Indonesia Retro Race.
Kendaraan retro, lanjut Rendison, menjadi booming dan berpengaruh di harga mobil retro yang bisa mencapai 10 x lipat. Contoh DX yang sebelumnya harga pasarannya hanya 15-20 juta, hingga bisa mencapai angka 100 jutaan dengan full spek.
Ketika ditemui di acara ulang tahun Indonesia Retro race yang ke-10 tahun di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 26 Maret 2017 kemarin, Rendy menjelaskan kiat sukses event ini dapat bertahan.
“Kiat sukses kami adalah solid, karena balap retro ini merupakan hobbi dan passio bagi para tim penyelenggara maupun para pebalap. Dan berkat dukungan para sponsor kami, Federal Mobil Lubricant, Agria Mineral Water dan DSS Dyno Test,” pungkas pria yang baru mengakhiri masa lajangnya itu. (budsan)
- See more at: http://www.mobilinanews.com/artikel/11308/-10-Tahun-Sejarah-Balap-Retro-Di-Indonesia-Hobi-Dan-Passion-Yang-Sama/#sthash.kiT79dZs.dpufTidak dipungkiri balap retro membawa pengaruh yang besar di dunia otomotif tanah air. Berkat Indonesia Retro Race ini, pecinta mobil retro akhirnya tak segan untuk merogoh kantong yang lumayan besar dikarenakan melonjaknya harga dan suku cadang kendaraan ini.
Secara tiba-tiba hunting mobil retro beserta aksesorisnya menjadi agenda wajib pecinta otomotif. Tidak jarang juga hingga ke seluruh pelosok tanah air. Dari pencarian kekampakan, hingga online kerap dilakukan para pecinta retro ini.
Beragam club/komunitas pun mulai tumbuh dan menjamur dan hingga kini mobil Retro tidak lagi dipandang sebelah mata. Mobil Retro dan aksesorisnya kini merupakan asset dan investasi.
Adalah Indonesia Retro Race sebagai punggawa yang sukses untuk membangun image dan membawa atmosfer Retro di Indonesia. Balap retro ini memang kendaraan dengan maksimal tahun 1987 namun jangan salah untuk mesin balapnya adalah mesin terbaru. Tanpa terasa event ini telah berlangsung selama 10 tahun dengan jumlah peserta mencapai 30 starter.
“Berawal dari gagasan Rendison, Andreas gondor dan Amiauw serta dukungan penuh dari Pak Djembar Kartasasmita selaku owner Speedy Motorsport untuk mengadakan event balap Retro ini. Tidak disangka setelah event balap ini muncul, berbagai club/komunitas Retro bertumbuhan,” ujar Rendison, salah satu penggagas Indonesia Retro Race.
Kendaraan retro, lanjut Rendison, menjadi booming dan berpengaruh di harga mobil retro yang bisa mencapai 10 x lipat. Contoh DX yang sebelumnya harga pasarannya hanya 15-20 juta, hingga bisa mencapai angka 100 jutaan dengan full spek.
Ketika ditemui di acara ulang tahun Indonesia Retro race yang ke-10 tahun di sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat pada 26 Maret 2017 kemarin, Rendy menjelaskan kiat sukses event ini dapat bertahan.
“Kiat sukses kami adalah solid, karena balap retro ini merupakan hobbi dan passio bagi para tim penyelenggara maupun para pebalap. Dan berkat dukungan para sponsor kami, Federal Mobil Lubricant, Agria Mineral Water dan DSS Dyno Test,” pungkas pria yang baru mengakhiri masa lajangnya itu. (budsan)
- See more at: http://www.mobilinanews.com/artikel/11308/-10-Tahun-Sejarah-Balap-Retro-Di-Indonesia-Hobi-Dan-Passion-Yang-Sama/#sthash.kiT79dZs.dpufRelated Article
-
Trio Navigator Jangkar Biru Volcano Cellindo Rally Team. Komunikasi Gaul Khas Bandung Awal Memperkuat 3 Skuad Utama TeamJune 05, 2025
-
Geber Skoda dan Evo X, Duet Anak dan Ayah Eno dan Egon Nasution Siap Duel di Group H dan M Kejurnas Sprint Rally Jalak HarupatMay 08, 2025
-
Usai Raih IMI DIY AWARD, PROTECT SPORT YOGYAKARTA Tampil Solid, Boyong Juara Team dan Podium Kelas RALLY PPMKI Magelang 2025May 05, 2025
-
Eddy WS SIDS Rally Team SUMUT : Kami Kecewa Dengan Batalnya Kejurnas Sprint Rally Kertajati JabarApril 21, 2025
Hilite News
-
Shakedown Berlangsung Ketat. Usai Ceremonial Start, di Weekend Seluruh Perally Siap Melibas 10 SS Hi-Speed Kejurnas Rally di Sergai SumutJune 27, 2025
-
Sajian Seru 3 Group Neraka 10 SS Rambong Sialang di Kejurnas Speed Rally Sumatera Utara Putaran 2 2025June 25, 2025
-
Terlalu Kuat. Skuad JATIM Kembali Kuasai Podium Overall Kejurnas Time Rally Putaran 1 2025 di Solo Jawa TengahJune 22, 2025
-
MLD SPOT Autokhana Kejurnas Slalom Surabaya 2025 : 3 Jawara Slalom Berbagi Podium Teratas. GT Radial Masih Jadi Ban AndalanJune 22, 2025
-
Puluhan Starter Serbu Putaran Pembuka Kejurnas Time Rally 2025 di Solo JatengJune 18, 2025
Latest News
-
Shakedown Berlangsung Ketat. Usai Ceremonial Start, di Weekend Seluruh Perally Siap Melibas 10 SS Hi-Speed Kejurnas Rally di Sergai Sumut27 June 2025 | 13:50
-
Sajian Seru 3 Group Neraka 10 SS Rambong Sialang di Kejurnas Speed Rally Sumatera Utara Putaran 2 202525 June 2025 | 7:26
-
Terlalu Kuat. Skuad JATIM Kembali Kuasai Podium Overall Kejurnas Time Rally Putaran 1 2025 di Solo Jawa Tengah22 June 2025 | 17:43
-
MLD SPOT Autokhana Kejurnas Slalom Surabaya 2025 : 3 Jawara Slalom Berbagi Podium Teratas. GT Radial Masih Jadi Ban Andalan22 June 2025 | 7:08
-
Jajal Mirage Proto Dikawal Co-Driver M Redwan, M Yassin Kosasih Siap Debut di Putaran 2 Kejurnas Speed Rally Rambong Sialang Sumut19 June 2025 | 12:05