Tidak Hanya di F1, Balap Itu Proses, Sebelum Ingin Menang - Pelaku Balapan - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Tidak Hanya di F1, Balap Itu Proses, Sebelum Ingin Menang

April 04, 2016 | Editor Sport

RACING4.NET - 04 April 2016 - Judul editorial di atas adalah sekelumit kecil yang dilontarkan dengan ucapan tegas oleh sosok yang masih jadi perally dan speed offroader nomor wahid negeri ini, RIFAT SUNGKAR.  Lama tidak berbincang sedikit serius dengan Racing4, akhirnya ada kesempatan bagus berbincang saat kongkow via selular disela membahas upaya kehadirannya di acara Racing4 Autonews Award 2016 pekan depan.  "Inshaa Allah saya akan usahakan hadir di acara itu.  Pasti meriah seperti yang sudah-sudah.  By the way saya mau paparkan pendapat saya atas banyaknya kegelisahan para pelaku balapan dengan motorsport Indonesia saat ini, termasuk para netizen yang selalu salah berkomentar dari sisi yang tidak tepat...menurut saya", kata Rifat membuka jawaban di awal bincang.  Memang tidak semua akan diungkap dalam editorial penting ini, tapi coba simak saja


Terungkap dari bincang di tahap awal Rifat menyatakan prihatin juga dengan kondisi masyarakat olah raga otomotif atau mungkin pemerhati otomotif lain yang kadang kurang tepat menempatkan pendapat bahkan cenderung menekan hingga under estimate dengan perkembangan terakhir motorsport nasional yang kini tengah menembus kancah dunia.  "Sepantasnya sebesar-besarnya dihargai secara total, jika kita bicara bagaimana kiprah dan usaha seorang Rio Haryanto yang mampu menembus balapan kelas tertinggi di dunia itu", lanjut bincangnya.  Diakuinya dan harus diterima semua pihak yang 'mengerti' balapan bahwa membela negara dengan jalur balapan yang merupakan salah satu olah raga yang paling berbahaya di dunia ini jelas sebanarnya punya arti penting bagi negeri ini di kancah dunia.  "Nah tinggal kita bicara dari sisi mana, jangan pukul rata semua yang tampil di ajang dunia jadi wajib juara begitu saja, terutama balapan.  Banyak sisi kita melihatnya.  Iya jika pemerintah all out membantu?  Siapa sangka Rio bisa menembusnya, padahal tidak banyak tahu betapa tidak mudahnya menjalani jenjang ke arah puncak seperti saat ini yang ternyata masih juga didera tekanan publik yang berpikir beda dan justru tidak memompa semangat", jelas mantan perally nomor 1 Indonesia dan kerap ikuti beberapa kali rally dunia ini.


"Selain selalu ada dukungan dari produk nasional selama ini, Rio sebenarnya seperti berjuang sendiri. Rio paham semua ada jenjangnya dan selamanya tidak mudah berkiprah di balapan tingkat tertinggi ini.  Beri semangatlah.  Mari berpikir jernih dari sisi yang lain yang bisa dipertimbangkan sebagai membangun image bangsa yang akan makin dikenal mendunia", papar speed offroader FFA 8 silinder yang tengah mempersiapkan kejutan menggelar rangkaian event otomotif.  Ditambahkan lagi, harus diterima dengan segala kendalanya, Rio harus diakui sebagai pembalap paling bagus asal Indonesia saat ini yang menembus dunia.  Sangat setuju.


Rifat juga tengah konsern membuat program-program yang mengarahkan generasi muda sekarang bisa punya kualitas pembalap berkelas yang mampu direkrut ke tingkat tinggi, bukan hanya nasional.  "Segera secepatnya harus ada bakal pengganti Rio ke depan, tidak hanya untuk F1 yang jelas ada jenjang panjang, untuk cabang motorsport lainnya juga.  Paling tidak pembalap masa depan benar-benar bisa siap menghadapi masa depan balapannya itu sendiri.  Semua perlu proses dong, jangan berpikir dan bertingkah ikut balap menjadi mutlak diharapkan juara paling tinggi.  Tidak begitu filosofi dalam balapan.  Menang adalah bonus dari profesional dan mau terus belajar di arena balapnya itu sendiri.  Jangan ingkari hal itu.  Pokoknya jangan biasakan berburuk sangka hanya karena tidak juara.  Tidak mudah, tapi ada yang bisa dilakukan untuk memperkenalkan siapa saja yang mendukungnya termsuk Indonesia di tengah arena dunia, di tengah sorot mata dunia lewat lensa media...misalnya...", paparnya lagi.


Sangat setuju.  Semua perlu proses, mau menang yang ikuti prosesnya dulu.  Menjawab pertanyaan Racing4 mengapa 'orang baru' lebih cenderung terlihat susah menang?  Rifat dengan santai menjawab dan tentunya sambil tersenyum lebar, "Bayar sudah, belanja buat balap sudah.  Mobil sama, 1 team pula.  Yang duel di lintasan yang sama ternyata harus dihadapi antara saya dan Racing4 sebagai rekan setim. Bayangkan saat ini.  Bukan berlebihan, yakin Racing4 akan mengalahkan saya di lintasan, saat ini?...".  Jelas itu baru dari sisi teknis, pengalaman dan pengenalan balapnya saja.  Belum bicara hal lain yang mungkin lebih menyejukkan misalnya masuk diantara 22 pembalap elite F1 dari ratusan pembalap bangsa lain yang antri ingin icip-icip di balapan yang sama, apakah itu mudah?  "Jangan berpikir oleh raga jenis lain...Kita lagi ngobrol balapan tingkat tinggi nih...", tegas Rifat....(bersambung)