Speed Offroad Indonesia Tidak Pernah Mati. Komunitas Nasional Tidak Mau Dileburkan - Hilite News - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Speed Offroad Indonesia Tidak Pernah Mati. Komunitas Nasional Tidak Mau Dileburkan

September 22, 2020 | Editor Sport

RACING4.NET - 22 September 2020 - Tangerang Banten 15326 - Editorial - Pertemuan Komunitas Speed Offroad Nasioal di Tangerang Banten (20/09) dihadiri sekitar 17 orang perwakilan komunitas Speed Off-Road dari wilayah Jabodetabek dan Bandung.  Cukup seru dan diwarnai pandangan serta pendapat kritis tentang niatan IMI Pusat menggabungkan Komisi Speed Offroad ke dalam ranah Komisi Rally yang merupakan 2 kelompok sub-regulator motorsport roda 4 yang berbeda mahzab di dalam tubuh IMI Pusat..   


Pertemuan yang digelar di Hanggar Banteng Motorsport ini diawali dengan buka perbincangan oleh Prass 86 sang punggawa utama dengan menanyakan bagaimana tanggapan atas usulan yang muncul dalam Rakornis IMI minggu lalu, serentak seluruh yang hadir bersuara tidak setuju dan menentang atas usulan/wacana tersebut. 


Semua komunitas Speed Off-Road (ada 17 perwakilan) menanyakan siapa yang melontarkan usulan seperti itu pertama kali di dalam rakornis IMI dan atas dasar apa usulan itu muncul sehingga bisa memiliki asumsi solusi seperti menyatukan komisi Rally - Sprint Rally & Speed Off-Road, menggabungkan perlombaan, dan penerbitan satu rekomendasi event dalam perlombaan gabungan tersebut? Tapi pertanyaan ini tidak ada jawaban pasti alias tidak ada yang tahu.


Bimo Pradikto sebagai Ketua Harian IMI Pengprov DKI menyampaikan bahwa di internal IMI DKI sudah dilakukan komunikasi dengan beberapa anggota termasuk ketua-nya dan menyatakan tidak sependapat dengan apa yang diusulkan di rakornis tersebut, salah satunya mengenai potensi berkurangnya pendapatan dari KIS jika kategori Speed Off-Road disatukan ke cabang olahraga lain. Dan disampaikan juga bahwa dia menduga arah yang dituju adalah hanya perihal penggabungan perlombaan antara Sprint Rally dengan Speed Off-Road, hanya itu.


Selanjutnya Tb Adhi memberikan tanggapan atas dugaan yang disampaikan oleh Bimo tersebut.  Menurutnya bilamana yang dituju hanya hal tersebut maka tidak perlu dibahas didalam rakornis, karena kemasan perlombaan seperti itu sudah berjalan bertahun-tahun dan tidak melewati pembahasan rakornis sebelumnya. Itu kan hanya berupa strategi penyelenggara/promotor bagaimana cara untuk membuat perlombaan menjadi meriah, efisien, dan lain-lain, selama perlombaan tersebut mengakomodir seluruh regulasi yang sudah ditentukan dari masing-masing cabang olahraga ya silakan bikin saja.


Pandangan lain dari TB adalah jika hal ini diusulkan di rakornis kemudian ditindaklanjuti, maka akan berbuah suatu peraturan. Nah, yang dikhawatirkan adalah jika adanya kemungkinan aturan penyelenggaraan perlombaan Speed Off-Road yang diharuskan juga menggelar perlombaan Sprint Rally, begitupun sebaliknya, dikunci menjadi sebuah paket keharusan.  Hal ini sudah pasti merugikan pihak yang ingin menyelenggarakan perlombaan Speed Off-Road, biaya menjadi mahal terutama karena biaya pembuatan trek Sprint Rally memerlukan usaha yang jauh lebih banyak, dan tentu menambah biaya. Beda cerita jika treknya sudah tersedia.


Fachrul Sarman sebagai salah satu offroader Jawa Barat ikut menyatakan siap menggairahkan kembali perlombaan Speed Off-Road dengan ciri khas treknya, akan dibicarakan dengan club-club dibawah IMI Jawa Barat dan bisa juga kemungkinan menunjuk event organizer (EO) sebagai pelaksananya.


Speed Offroader senior Bobo dan Dira Sulanjana satu suara menolak keras jika ada yang berpendapat Speed Off-Road itu sudah mati, sampai tahun lalu masih berjalan sesuai ketentuan, tapi sekarang 2020 tidak ada kegiatan karena pandemik Covid-19 dan itu terjadi di semua cabang. Disini terlihat bahwa komunitas Speed Off-Road sudah siap dan menginginkan kembali perlombaan yang treknya lebih mementingkan skill off-road, dengan begini perlombaan Speed Off-Road bisa kembali banyak digelar di daerah-daerah di pulau Jawa, cocok untuk memulai Kembali kegiatan balapan pasca pandemic nantinya.


Terakhir dari Unggul Prakoso salah seorang anggota komisi Speed Off-Road PP IMI menyatakan memihak sepenuhnya kepada komunitas, apa yang diinginkan oleh komunitas yang akan diutamakan dan diperjuangkan. Apa yang dibicarakan didalam pertemuan ini akan ditindaklanjuti bersama ketua komisi dan anggota lainnya untuk menentukan Langkah selanjutnya yang akan disampaikan ke PP IMI.


Diskusi penutup sedikit membahas potensi trek di Ancol yang akan dipakai sebagai tempat kumpul kegiatan off-road, sirkuit/trek ini digarap bersama-sama dengan IOF.  


Demikian bahwa sesungguhnya Speed Offroad tidak pernah padam apalagi disebut sudah mati.



Yang menghadiri pertemuan ini adalah :
1. Prass
2. Bobo
3. Hardy S
4. Unggul P
5. Fachrul S
6. Dian Odoy
7. Toto Setiadi
8. Tb Adhi
9. Donny SQ
10. Herkusuma
11. Hans G
12. Udi Baboe
13. Wijaya Kusuma
14. Abin
15. Dira S
16. Happy
17. Bimo