Level Promotor Pasti Menjaga Kualitas Penyelenggaraan Kejurnasnya - Hilite News - Racing 4 Autonews | 4W Motorsport News

Level Promotor Pasti Menjaga Kualitas Penyelenggaraan Kejurnasnya

October 26, 2016 | Editor Sport

RACING4.NET - 26 Oktober 2016 - Editorial - "Masih terbuka siapapun jadi promotor event kejurnas ke depan, asal mumpuni...".  Singkat dan padat penuh makna di mata para pemerhati dan para pelaku penyelenggaraan balapan nasional dengan apa yang diucapkan oleh Jeffrey JP, Sekjen PP IMI saat ini sewaktu ditanya soal masih mungkinkah event-event motorsport roda 4 nasional tertentu digarap kembali oleh suatu lembaga promotor nasional 25/10.


Pernah diulas di media ini tentang perbedaan makna dan kedudukan Promotor Nasional dan Organizer atau sekedar Organizing Committee dari suatu Club anggota IMI daerah yang menggelar suatu Kejurnas motorsport.  Media ini memang hanya mengulas motorsport roda 4 dan tidak menyentuh sedikitpun koridor motorsport roda 2 sehingga kaitannya adalah sekitar dunia motorsport roda 4 lengkap dengan bidikan dan kritis terhadap penyelenggaraannya.


Workshop Sharing and Perspective yang digelar PP IMI di Jakarta 26/10 adalah salah satu upaya yang pantas diapresiasi sebagai program penting untuk memperkenalkan lebih dalam makna promotor dan atau siapapun penyelenggara yang minat menggelar kejurnas dengan mengedepankan kualitas penyelenggaraan, seharusnya akan jadi begitu.  Kembali lagi seperti kata Sekjen PP IMI, yang penting harus mumpuni, dengan penafsiran para pemerhati adalah paham dan konsisten luar-dalam dalam mengungkapkan kualitas.


Dari yang kompeten melakukan sharing, menurut media ini hanya sosok maestro promotor Helmy Sungkar (ayah dari Rifat dan Rizal Sungkar) yang paling menarik dalam berbagi pengalaman.  Tak terbantahkan, lebih dari 3 dekade sang promotor di bawah bendera Trendypromo Mandira memang jadi panutan dan selalu ada dalam hari setiap promotor-promotor di generasi setelah kehadirannya di kancah motorsport roda 4, walau lebih dominan dalam perkembangannya ke arah gelaran roda 2 bertaraf nasional.  Trendypromo Mandira juga jadi pelopor sosok kepromotoran yang selalu mengedepankan kualitas penyelenggaraan, kualitas hubungan dekat dengan media-media hingga kedekatan serta kompromi logis dengan semua komunitas balap yang mendukung setiap gelarannya.


Diskusi yang pernah dilakukan hampir 2 dekade lalu tidak pernah berubah saat diucapkan oleh punggawa Helmy Sungkar ini.  Naluri marketing, menjalin hubungan jangka panjang dengan semua sponsor besar atau kecil, merangkul semua media hingga pentingnya investasi di setiap event jadi sangat penting di anut oleh promotor manapun.  Agenda yang terprogram, Rangkaian kegiatan yang ber-seri dan berkesinambungan dan penuh perhitungan dalam pembiayaan menjadi diskusi yang selalu menarik saat berbincang dengan mantan perally nasional era 70-an ini.


Pengamatan lainnya sejak era 2009 hingga saat ini jelas bahwa teori dan praktek sukses suatu promotor di atas memang telah berkurang bahkan hilang di beberapa cabang motorsport.  Mayoritas gelaran motorsport nasional hanya sekedar terlaksana, bukan lagi dalam koridor kemasan penyelenggaraan. Saat ini dengan segala kerja kerasnya mungkin hanya Genta Auto n Sport asuhan Tjahyadi Gunawan yang terus berupaya mempertahankan kualitas penyelenggaraan, lalu ada lagi Indonesia UTV Club dengan offroad racing berkelas nasionalnya, tentu selain Trendypromo Mandira sendiri yang tengah akan diteruskan lewat generasi selanjutnya. 


Semua pihak juga tentu mengetahui saat ini perekonomian sedang sulit, di dunia. Namun bukan berarti para promotor pun berhenti lontarkan ide dan berkarya nyata.  Demi siapa?  Demi balapan dan komunitas pengisi balapannya.  Demi IMI? Tinggal IMI-nya yang harus kompromi dalam regulasi, karena IMI juga yang menjadi regulatornya.  Agar sama-sama jalan di masa sulit, salah satunya coba lebih sederhanakan dalam menata lamanya waktu lomba dan membebaskan promosi bagi setiap komunitasnya di setiap arena balapan. Bagaimana dengan Media?  Ga ada Media... bagi promotor yang mumpuni adalah keniscayaan ketidak-ramean suatu penyelenggaraan dan berbuntut kekecewaan setiap sponsor yang terlanjur berharap gelarannya meriah dan segmented.  Coba saja tanya ke semua yang pernah jadi promotor nasional yang hadir di workshop IMI 26/10 tersebut...Investment, Quality, Akuntable, Kapable, Experiences and Strategic Communications...sanggup?